Senin, 04 April 2011

JEMBATAN SELAT SUNDA (JSS) !!! ANTARA SOLUSI VS BLUNDER INDONESIA

Bila dilihat dari segi ekonomi maka, tiap pulau di Indonesia mempunyai kelebihan masin-masing
1. Sumatra : Sentra Produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energy nasional
2. Jawa : Sentra Produksi untuk pendorong industri dan jaa
3. Kalimantan : Sentra Produksi Pusat Produksi dan pengolahan energy dan hasil tambang nasional
4. Sulawesi : Sentra Produksi pertanian, perkebunan dan perikanan
5. Papua : Sentra Produksi untuk memajukan SDA dan SDM yang ada

Bila dilihat dari jumlah penduduk, maka Sumatra mempunyai 64 juta penduduk dengan PDB 22% nasional, sedangkan Pulau Jawa memiliki 150 juta penduduk dengan 60% PDB nasional, maka apabila dengan adanya Jembatan Selat Sunda (JSS) akan membuat perekonomian bertambah dari 2 pulau tersebut.
Rencana pembangunan JSS masih dalam tahap persiapan dan sosialisasi. Dengan dibangunnya JSS, diusahakan akan mengurangi kemacetan yang ada di pantura dan membantu jalur selatan untuk penyeimbang.
Melihat dari kondisi JSS yang akan dibangun didaerah rawan gempa,
1. dimungkinkan lebarnya adalah sebanyak 3 jalur (Jalur Kereta Api, mobil, dan sepeda motor).
2. Railing track harus tebal karena arusnya kuat dan labil. Selain itu,
3. tinggi jembatan ke permukaan air laut rata-rata adalah sekitar 75 meter.
4. Panjangnya 28,6 km

Bila dilihat dari sisi lain, maka pembangunan JSS merupakan suatu kesalahan besar (baca : blunder)
1. Blunder 1 (Paradigmatik)
- Perancangan sistranas (system transportasi nasional) bias pulau besar dan bias moda jalan.
- Ketergantungan orang Indonesia dengan sepeda motor = HP
- Kementrian PU melangkahi Kemenhub
- Layanan transportasi berbasis rel terbengkalai, padahal moda transportasi ini lebih efisien
- Masyarakat semakin tergantung pada moda jalan pribadi (mobil dan sepeda motor)
- Kondisi layanan fery yang tak memuaskan saat ini adalah bentukkebijakan yang menomorsatukan moda darat at all costs
- Paradigma pulau besar (laut dan selat adalah pemisah
2. Blunder 2 (Topologi)
- Sebuah pulau besar adalah sebuah concave land mass domain karena adanya sungai-sungai dan teluk
- Membnagun 1 jembatan penghubung 2 pulau justru mebuat hubungan kedua pulau less connected, less compact
- Yang mengambil manfaat langsung dari jembatan hanya kawasan di kaki-kaki jembatan saja.

Solusinya
Paradigma Kepulauan
- Yang dibutuhkan adalah kapal, bukan mobil. Dengan menggunakan kapal maka beban muatannya akan dipikul oleh air laut.



- Tidak baik bila biaya untuk membangun jembatannya saja, lebih baik diratakan
- Tinggalkan Singgle mode trap
- Promosikan multi modality
- Perbaikan infrastruktur pulau terutama yang berbasis rel, buka tol
- Hilangkan ekonomi biaya tinggi
- Pengembangan prasarana dermaga dan layanan penerbangan

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates