Kamis, 29 September 2011

Kutunggu Janji Itu

Saudariku,
Kutunggu janji itu
Janjimu 2 tahun lalu
Masih ingatkah kau?!
Ramadhan 2 tahun lalu
Saat kita masih mahasiswa baru
Kau memakai pakaian itu
Baju lengan panjang dan jilbab warna biru
Kukira kau sudah memutuskan sesuatu
Ingatkah kau?!
Ketika kuulurkan tanganku
Untuk mengucapkan selamat kepadamu
Namun kau berkata:’nanti dulu’
Aku heran kenapa kau berbuat seperti itu
Kau pun melanjutkan:’aku belum siap untuk itu’
Kukira kau akan berubah dari yang dulu
Kau mengatakan lagi:’Ramadhan tahun depan insya Allah akan kulaksanakan perintah itu’

Satu tahun pun berlalu
Ramadhan pun berlalu
Namun tak kunjung pula kau memenuhi janji itu
Bukanlah janji kepadaku
Namun janji kepada Penciptamu
Apakah gerangan yang membuatmu ragu?

Orang tuamu?!
Kurasa tidak,karena ku mengenal siapa orang tuamu

Rambut indahmu?!
Merasa tidak PD tanpa terlihatnya mahkotamu?!
Merasa terbelenggu dengan jilbabmu?!
Merasa belum pantas untuk itu?!
Atau merasa belum siap untuk itu?!
Masih banyak alasan lain yang bisa dikemukakan bila kau mau

Wahai Saudariku,
Hampir 2 tahun berlalu
Ramadhan pun akan segera menyeru
Akankah kau penuhi janji itu?!
Janjimu pada Penciptamu
Untuk melaksanakan perintah itu
Untuk menghijabi dirimu
Kutunggu janji itu hingga kapan pun kau mau dan tak ragu
Namun ingat saudariku
Umur kita tak ada yang tahu
Apakah Ramadhan kan menyeru?!
Yuk, gunakan sebaik-sebaiknya waktu

sumber : dakwatuna.com

Usia vs Umur


Mungkin diantara kita sering sekali merayakan hari lahir kita setiap tahunnya. Tentunya kebanyakan orang juga merayakannya dengan suka cita, diiringi doa, hadiah, kue ulang tahun dan banyak orang-orang yang kita cintai serta menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Atau bahkan budaya itu mulaimemudar ketika kita masuk ke jenjang pendidikan SMP atau SMA. Dimana pada saat itu yang awalnya dari kue tadi menjadi acara “penyiksaan diri sendiri” seperti diceburkan ke dalam kolam yang bau, dilempari dengan telur, dilumuri terigu dan bahan-bahan lainnya. Hal tersebut berlalu dengan begitu saja yang tentu saja mubazir. Kalau kita lihat dari inti ceritanya, atau hikmahnya, atau ibrohnya, atau kandungannya atau maksud dari ceritanya ulang tahun atau milad itu adalah mengharuskan kita untuk bersyukur karena sudah diberi umur yang lebih, tapi kita juga sedih karena jatah hidup kita di dunia ini semakin berkurang setiap waktunya sehingga bila tidak digunakan secara maksimal, maka akan rugilah kita.
Berapakah umur kita sekarang?20, 21, 22, 23, atau bahkan 25? Berapapun umur kita sekarang, ya itulah umur kita. Tapi bagaimana dengan usia kita? Umur… Usia…, apa bedanya? Kalau dilihat dari kamus besar bahasa Indonesia dan insya Allah valid karena disahkan oleh Negara, usia itu adalah sama dengan umur. Sedangkan umur itu lama kita hidup di dunia atau planet bumi ini dan dihitung berdasarkan tahun masehi. Akan tetapi apakah kita hanya menganut kedalam KBBI itu. Coba kita renungkan seperti ini, Usia kita harus lebih panjang daripada umur kita. Maksudnya? Dengan begitu antara umur dan usia mempunyai pengertian yang berbeda. Kita tancapkan dalam pikiran bahwa umur adalah suatu masa/waktu dimana waktu tersebut dimulai saat kita lahir didunia dan berakhir saat kita meninggal. Sedangkan usia adalah suatu waktu atau massa dimana waktu tersebut dimulai saat kita melakukan kebaikan dan berakhir saat kita tidak melakukan kebaikan itu lagi. Tambah Binguung?? Jadi maksudnya adalah, usia kita harus lebih panjang daripada umur kita. Misal begini. Saat ini umur si fulan adalah 20 tahun karena dilahirkan tahun 1991, nah itu belum tentu usia si fulan adalah 20 tahun, karena fulan baru melakukan hal-hal yang baik saat usia 9 tahun (baligh), berarti usia si fulan baru 11 tahun. Lalu tiba-tiba di umur ke 80 pada tahun 2071, si fulan meninggal. Bagaimana dengan usianya? Apakah itu berarti usia (melakukan kebaikan) si fulan adalah 80-9=71 tahun? Ingat, kita harus memiliki usia yang lebih panjang daripada umur kita. Oh … ternyata si fulan sebelum meninggal memberikan tanahnya untuk diwakafkan dan didirikan masjid. Ingatkah kita dengan 3 amal yang tiada putus meskipun dia sudah meninggal? Doa anak yang shalih, Ilmu yang bermanfaat, dan amal jariyah.
Sehingga dengan begitu, hingga tahun 2100, maka usia dari si fulan ini tidak berhenti sampai disitu dan usia si fulan dapat mengalahkan umurnya. Ayo berlomba-lomba dalam kebaikan.

Kepada semua orang yang ada di dunia, hal Aku dedikasikan untuk anda agar umur dan usia anda menjadi lebih bermanfaat

Sabtu, 17 September 2011

Be The Next Muslimah


Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:
1. Wanita, Auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita, Perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita, Saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita, Menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
5. Wanita, Perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita, Wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak, Terletak di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita, Kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.

Itu sebabnya, Mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA". Tapi, pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?

1.     Ibarat Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik, sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan?
Itulah bandingannya dengan seorang WANITA.
2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan,ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.
4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.
5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki,yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang
disukainya, cukup dengan 4 syarat saja,yaitu: Sholat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
7. Seorang Lelaki, wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fi sabilillah.
Demikian sayangnya ALLAH pada wanita... kan
Yakinlah, Bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia. Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.
Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).
Berbahagialah wahai para muslimah! Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban Agamamu, niscaya surga menantimu... Amin

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates