Mungkin diantara kita sering sekali merayakan
hari lahir kita setiap tahunnya. Tentunya kebanyakan orang juga merayakannya
dengan suka cita, diiringi doa, hadiah, kue ulang tahun dan banyak orang-orang
yang kita cintai serta menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Atau bahkan budaya
itu mulaimemudar ketika kita masuk ke jenjang pendidikan SMP atau SMA. Dimana
pada saat itu yang awalnya dari kue tadi menjadi acara “penyiksaan diri
sendiri” seperti diceburkan ke dalam kolam yang bau, dilempari dengan telur, dilumuri
terigu dan bahan-bahan lainnya. Hal tersebut berlalu dengan begitu saja yang
tentu saja mubazir. Kalau kita lihat dari inti ceritanya, atau hikmahnya, atau
ibrohnya, atau kandungannya atau maksud dari ceritanya ulang tahun atau milad
itu adalah mengharuskan kita untuk bersyukur karena sudah diberi umur yang
lebih, tapi kita juga sedih karena jatah hidup kita di dunia ini semakin
berkurang setiap waktunya sehingga bila tidak digunakan secara maksimal, maka
akan rugilah kita.
Berapakah umur kita sekarang?20, 21, 22, 23,
atau bahkan 25? Berapapun umur kita sekarang, ya itulah umur kita. Tapi
bagaimana dengan usia kita? Umur… Usia…, apa bedanya? Kalau dilihat dari kamus
besar bahasa Indonesia dan insya Allah valid karena disahkan oleh Negara, usia
itu adalah sama dengan umur. Sedangkan umur itu lama kita hidup di dunia atau
planet bumi ini dan dihitung berdasarkan tahun masehi. Akan tetapi apakah kita
hanya menganut kedalam KBBI itu. Coba kita renungkan seperti ini, Usia kita
harus lebih panjang daripada umur kita. Maksudnya? Dengan begitu antara umur
dan usia mempunyai pengertian yang berbeda. Kita tancapkan dalam pikiran bahwa
umur adalah suatu masa/waktu dimana waktu tersebut dimulai saat kita lahir
didunia dan berakhir saat kita meninggal. Sedangkan usia adalah suatu waktu
atau massa dimana waktu tersebut dimulai saat kita melakukan kebaikan dan
berakhir saat kita tidak melakukan kebaikan itu lagi. Tambah Binguung?? Jadi
maksudnya adalah, usia kita harus lebih panjang daripada umur kita. Misal
begini. Saat ini umur si fulan adalah 20 tahun karena dilahirkan tahun 1991,
nah itu belum tentu usia si fulan adalah 20 tahun, karena fulan baru melakukan
hal-hal yang baik saat usia 9 tahun (baligh), berarti usia si fulan baru 11
tahun. Lalu tiba-tiba di umur ke 80 pada tahun 2071, si fulan meninggal.
Bagaimana dengan usianya? Apakah itu berarti usia (melakukan kebaikan) si fulan
adalah 80-9=71 tahun? Ingat, kita harus memiliki usia yang lebih panjang
daripada umur kita. Oh … ternyata si fulan sebelum meninggal memberikan
tanahnya untuk diwakafkan dan didirikan masjid. Ingatkah kita dengan 3 amal
yang tiada putus meskipun dia sudah meninggal? Doa anak yang shalih, Ilmu yang
bermanfaat, dan amal jariyah.
Sehingga dengan begitu, hingga tahun 2100, maka
usia dari si fulan ini tidak berhenti sampai disitu dan usia si fulan dapat
mengalahkan umurnya. Ayo berlomba-lomba dalam kebaikan.
Kepada semua orang yang ada di dunia, hal Aku
dedikasikan untuk anda agar umur dan usia anda menjadi lebih bermanfaat
7 komentar:
Bukan seperti itu pengertiannya. Salah besar. Sekian
Bukan seperti itu pengertiannya. Salah besar. Sekian
yg benar seperti apa kak devil sword?
yg benar itu, usia adalah masa yg telah kita lalui sampai skrg, sedangkan umur adalah sisanya, sampai kita pindah ke alam kubur. makanya umur manusia tidak ada yg tau, misteri Illahi, hanya Allah yg tau
hadeh.. suka2 deh
Usia adalah kesempatan hidup di dunia, umur adalah berapa lama kita isi dengan amal dan kebaikan ...
UMUR VS USIA
Banyak dari antara kita, atau bahkan hampir semua di antara kita sering keliru dalam diksi "usia" dan "umur". Misalnya:
"Kamu umur berapa sekarang?"
"Umur berapa lulus SMA-nya?"
"Aku lulus SMA umur 17 tahun"
dan sebagainya.....
Diksi "umur" dalam kalimat tanya dan kalimat pernyataan seperti di atas adalah SALAH.
"Umur" berbeda dengan "usia" merupakan kata yang maknanya berbeda. Titik kontras perbedaan makna antara kedua kata tersebut adalah, umur bermakna sisa waktu hidup, sedangkan usia bermakna waktu hidup yang telah ditempuh semenjak lahir.
Salah satu bentuk kalimat yang betul dalam penggunaan diksi "umur" bisa kita amati pada lirik lagu ulang tahun, "panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia........"
Penggunaan diksi "umur" pada lirik tersebut sudah tepat. Karena memberikan pernyataan harapan bahwa sisa waktu hidup (umur) yang bersangkutan (yang berulang tahun) panjang atau lama.
Apabila kita menanyakan umur seseorang, maka makna sebenarnya dari kalimat tanya itu adalah suatu yang kurang/tidak sopan, karena dalam artian kasar menanyakan "kamu kapan mati?"
Namun, dalam komunikasi sehari-hari hal ini tidak benar dimaknai. Seolah antara "umur" dan "usia" artinya sama saja.
#Petra Yodinaro J Darling
Posting Komentar