Kamis, 30 Juni 2011

KEMENANGAN HANYA UNTUK SIAPA YANG SIAP


Ingat kenapa Palestina masih tetap bertahan hingga sekarang meskipun telah diserang sejak dulu, Atau bagaimana ketika pasukan perang badar tetap meraih kemenagan walaupun dengan jumlah sedikit.

Mungkin sesuatu yang dianggap kecil tapi sebenarnya sangat besar pengaruhnya, yaitu adalah PERSIAPAN. Mungkin bagi teman-teman mahasiswa terkadang sering menggunakan SKS (Sistem Kebut Semalam atau malah Sistem Kebut Sejam), apakah itu bisa dianggap persiapan? Atau itu sudah dianggap cukup.

Mungkin kita pernah mendengar istilah Kebaikan yang tidak terencana akan dikalahkan dengan kejahatan yang terencana, atau mungkin dengan ini, gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan. Dari sini saja sudah terlihat bagaimana peran peran persiapan sangat berfungsi dan fungsinya pun tidak main-main.

Ingatkah teman dengan kisah Harun Ar Rasyid atau mungkin Salman Al Farisi yaitu bagaimana ketika seblum perang, pemimpin ini menanyakan kesipan pasukannya. Bukan hanya ditanya, tapi benar-benar dicek atau dikontrol satu persatu. Dengan pertanyaan yang semakin lama pertanyaan tersebut semakin meningkat.
  1. Siapa diantara kalian yang mulai dari akil baligh hingga sekarang tidak pernah meninggalkan shalat?
  2. Siapa diantara kalian yang mulai dari akil baligh hingga sekarang tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah di Masjid?
  3. Siapa diantara kalian yang mulai dari akil baligh hingga sekarang tidak pernah meninggalkan shalat Sunnah muakkad atau ghoiru muakkad? 
  4. Siapa diantara kalian yang mulai dari akil baligh hingga sekarang tidak pernah meninggalkan Tilawah Quran minimal 1 juz per hari? 
  5. Siapa diantara kalian yang mulai dari akil baligh hingga sekarang tidak pernah meninggalkan shalat Dhuha? 
  6. Siapa diantara kalian yang mulai dari akil baligh hingga sekarang tidak pernah meninggalkan shalat Tahajud?
  7.  Siapa diantara kalian yang mulai dari akil baligh hingga sekarang tidak pernah meninggalkan puasa Yaumul Bidh?
Seingat ku itu.

Hal selanjutnya tentang persiapan adalah, ketika apa yang telah direncanakan ternyata tidak sesuai harapan, maka persiapan untuk menghadapi kegagalan pun juga sangat perlu. Kita tidak hanya siap dengan kemenangan, tapi juga harus siap dengan kegagalan. Tindakan yang kita ambil setelah kita gagal sangat mempengaruhi kesiapan kita selanjutnya. Tentu saja hal ini akan membuat kita untuk merencanakan kemungkinan yang ada. Sehingga kita tinggal mengikuti apa yang akan kita buat sebelumnya.

Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (An nisa 71)

Ada Apa dengan Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan


Tak terasa waktu sudah menunjukkan tanggal tua di bulan juni, dimana seharusnya ini sudah memasuki musim kemarau tapi sepertinya pada bulan-bulan ini masih memasuki musim peralihan, cuaca tidak bisa diprediksi. Y begitulah suasana di kota Pahlawan Surabaya, panas terik selalu menjadi teman-teman ITS dan sekitarnya. Kulihat kearah tanggal yang berada di sebelah TV di Faruqi, sebuah kontrakan yang didalamnya sebagian besar adalah anak-anak Ngawi. Kalau dihitung-hitung ada 9 orang penghuni 5 kamar kontrakan ini, tapi karena semua sibuk dengan aktivitasnya masing2, maka maksimal yang tidur di kontrakan saat malam hari hanya 4 orang saja. Saat ini tanggal 27 Juni, dimana esoknya ku harus menyebrang pulau ke Kalimanatan untuk Kerja Praktek selama 1 bulan di Chevron Indonesia Company. Semua persiapan sudah mencapai 80%. Tinggal pemberangkatan dan perbekalan. Aku dan teman KP ku, Erik, akan bermalam di rumah bulekku di daerah Waru agar jarak ke Bandara lebih dekat. Burung Besi akan membawaku ke Balikpapan pukul 06.50

Esoknya, segelas teh hangat dan 2 buah potong roti menjadi santapan sarapanku, mungkin sebagai pengganjal perut dalam beberapa jam. Taksi pun sudah siap, dan tepat pukul 05.20 aku berangkat dengan taksi menuju bandara. Aku sempatkan untuk ke swalayan dan membeli beberapa makanan dan minuman dan melanjutkan perjalanan. Setelah sampai di Bandara Juanda, aku dan Erik langsung check in. Kami menunggu diruang tunggu sekitar 45 menit untuk masuk kedalam pesawat yang di parkir di Juanda. Oh iya, ini merupakan penerbangan pertama Erik. Dan dia merasakan yang cukup bagus. Mulai dari check in, membayar tax, pemeriksaan barang dan orang dengan logam detector hingga memasukkan koper ke dalam bagasi pesawat, dan tentu saja pengalaman naik pesawat.

Setelah sampai didalam pesawat citilink, pesawat ini merupakan anak dari Garuda Indonesia yang bermain di harga rendah. Kami pun langsung menuju kursi 10E dan 10F, dan pesawat pun terbang dengan kecepatan tinggi. Awan putih seperti menari-nari membentuk suatu bentuk untuk menyambut kami. Apalagi saat itu, langit sedang cerah, sehingga kami bisa melihat gumpalan-gumpalan awan bergerak seperti pasukan paskibraka yang berbaris. Selain itu, kami juga bisa langsung menerapkan ilmu kami di mata kuliah fotogrametri, dimana kami bisa melihat secara langsung obyek yang berada di bawah dengan sistem 7 interpretasi peta. Mulai dari rona, bentuk, warna, ukuran, bentuk, yang dua lagi aku lupa. Kami pun terlibat pembicaraan seru, mungkin kata penumpang lain, ini penumpang kok rame, apa baru pertamakali naik pesawat atau gimana. Akan tetapi setelah mengamati hal tersebut selama 30 menit, aku mulai mengantuk, sedangkan Erik masih bersemangat sekali untuk melihat pemandangan diatas awan.

Para penumpang citilink, saat ini kita telah memasuki pulau Kalimantan, dimana waktu disini lebih cepat 1 jam daripada di Surabaya. Kami mohon maaf, penerbangan ini dengan kode MA 060 tujuan Balikpapan akan transit dulu di Banjarmasin, dikarenakan cuaca di Balikpapan sedang buruk sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pendaratan.

Ya begitulah kata pramugari yang menginfokan. Aku dan Erik agak panik, karena di Balikpapan sudah ada yang menunggu kami. Akhirnya pesawat berbelok ke arah Banjarmasin, Ibukota Kalimantan Selatan. Pendaratan di Banjarmasin agak begitu kasar sehingga mungkin bisa membangunkan orang yang sedang tidur, atau seperti kekuatan gempa 5 SR. Ketika tiba di Bandara Sjamsoedin Noor kami langsung mendapat tanda bahwa kami sedang transit. Dan ketika ditanya ini akan transit berapa lama, hanya dijawab hingga cuaca di Balikpapan membaik dan tidak tahu membutuhkan waktu berapa lama. Suasana di Bandara Banjarmasin ternyata sangat ramai. Tapi bandara ini tergolong kecil. Hanya ada 2 pesawat yang diparkir di lapangan terbangnya. Ketika sampai di ruang tunggu, Aku langsung menelepon P. Kusyairi, beliau adalah bapak kos kami selama kami di Balikpapan, kami malah akan dijemput juga dengan P. Gamiri. Kami jelaskan lewat telepon mengapa kami datang terlambat. Kira-kira kami di Bandara Sjamsoedin Noor selama 1,5 jam, Aku isi waktu itu dengan menulis dan menulis, siapa tahu bisa jadi penulis. Setelah 1,5 jam berlalu, pesawat Citilink kami akan berangkat ke Balikpapan, katanya cuaca disana sudah mulai membaik. 45 menit dibutuhkan untuk mencapai Balikpapan dan kami melihat kembali hasil ciptaan Allah SWT yang bisa membuat sedemikian rupa alam ini sehingga berjalan teratur. Pemandangan dari balik jendela pesawat menimbulkan decak kagum yang sangat luar biasa sekali.

Kami menginjakkan kaki di Bandara Sepinggan Balikpapan pukul 11.00, bandara ini cukup bagus dengan pelayanan fasilitas umum yang baik, mulai dari bis, desain interior bandara, keunikan gedung, dan luasnya bandara. Selepas keluar dari bandara Sepingga Balikpapan, Hujan ternyata masih tetap menyambut kami dengan pelannya, terasa hawa sejuk yang jarang sekali ku rasakan di Surabaya, kami  juga sudah ditunggu P. Gamiri yang akan membawa kami ke rumah P. Kusyairi. Bandara Sepinggan merupakan bandara kesekian kali setelah Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, Bandara Sjamsoedin Noor Banjarmasin, dan Bandara Sepinggan Balikpapan ini. Semoga aku bisa ke Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar, oh iya satu lagi, semoga aku bisa ke Bandara yang di Jerman untuk lanjut studi S2. Amin. . Ternyata Balikpapan cukup maju juga, suasana disini memang panas, tapi tidak sepanas dengan Surabaya

Jangan Terlambat

Akhirnya disempatkan juga menulis lagi, ya walaupun isi tulisan agak kurang bermutu sekali dibandingkan dengan teman2 yang lain, tapi gpp lah. Yang penting nulis ja

Akhir pekan kemarin tepatnya tanggal 17 – 19 Juni 2011, ada suatu praktikum lagi dariteknik geomatika ITS, sebenarnya bukan praktikum biasa, tapi hamper samalah dengan field camp kemarin (17 – 21 januari 2011). Pada praktikum kemarin, namanya itu Survei Hidrografi. Dimana para mahasiswa yang mengambil mata kuliah Survei Hidrografi diwajibkan untuk mengambil praktikum ini. Ada 76 orang yang mengambil mata kuliah ini dan bermalam bersama di gresik tepatnya di Dalegan, dan tempat kami survey hidro itu di daerah wisata, namanya WISID (Wisata Segoro Indah Dalegan), design stikernya saja sama dengan WBL (Wisata Bahari Lamongan)

Pukul 18.00 semua peserta berkumpul di halaman gedung Teknik Geomatika untuk brifing sebelum berangkat ke TKP. Yang memberikan arahan adalah Rahadian. Kira-kira isi brifingnya tu tentang teknis acara dan tempat tinggal selama 3 hari. Kalau yang putra itu di pendopo dan yang putri itu di rumahnya warga. Setelah itu, semua perlengkapan dimasukkan ke dalam 2 truk TNI yang sudah disewa. Pukul 19.00 perjalanan menuju Gresik membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam (itu sudah lewat tol). Selama perjalanan, teman-temanku sangat ramai sekali, bahkan salah satu teman ada yang dibuat sebagai bahan “gojlokan”. Didalam truk pun kami berdesak-desakan, kalau dihitung rata-rata, berarti satu truk berisi 76:2=38orang plus barang-barangnya plus barang praktikum, seperti rompi pelampung, 2 echosounder, 2 GPS, transduser, Total Station, Waterpass, dan Rambu Ukur. Akhirnya pukul 21.30 rombonganku dan teman2 sampai di WISID.

Setelah sampai di TKP, semua barang diturunkan dan langsung beristirahat karena esok pagi jam 7 tepat, semua peserta praktikum harus berkumpul di pantai. Akan tetapi sebelum, beristirahat khusus yang putra termasuk aku, harus berjalan dulu sejauh 700m untuk menuju ke pendopo balai desa.
Hawa dingin segera masuk kedalam tubuh, menyerang setiap bulu rambut yang ada di tubuhku. Belaian jaket JMMI yang ku gunakan pun belum bisa untuk menjaga suhu tubuh agar tetap berada pada kisaran 37 C. tikar yang tadi dibawa pun langsung ditata sedemikian rupa agar cukup untuk digunakan tidur melepas lelah agar hari esok kita bisa fight dengan alam (laut)

Sabtu, 18 Juni 2011 pukul 5 pagi. Suhu tidak terlalu dingin, malah lebih dingin, ketika aku menginjakkan kaki di tanah gresik pertama kalinya. Setelah aku menghadapkan tubuh ini kepada Yang Kuasa, akupun bersiap untuk menyambut terbitnya matahari pagi. Merasakan hangatnya, dan menyinari tanah Gresik dan sekitarnya. Alhamdulillah Allah masih memberikan aku hidup dan menghirup udara pagi dengan gratis. Langsung saja aku menuju kearah pantai, untuk orientasi lapangan pertama kali. Allah memang menciptakan bumi ini dengan sempurna, tidak ada sesuatu apapun yang meleset dari perhitungan. Bahkan pasang surut air laut pun dibuat seirama. Coba bayangkan, air laut pasang saat pagi menjelang siang, sedangkan surut antara sore hingga dini hari, coba kalau periode pasang surut itu dibalik, bisakah kita membayangkan akibatnya.

Pukul 06.30, GPS dikeluarkan untuk mengetahui koordinat tempat kita berada, hal ini akan dijadikan patokan untuk menentukan posisi selanjutnya. Minimal dibutuhkan 2 GPS untuk menentukan posisi yang ada di permukaan bumi. Selanjutnya, langsung saja pembagian kelompok untuk survei hidrografi ini. Ternyata 8 kelompok tersebut dibagi menjadi 2 hari. Kelompok 1-4 melakukan survei hari sabtu, sisanya melakukan survei hari ahad. Aku sendiri berada di kelompok 7 sehingga aku survei besok hari ahad. Tapi bukan berarti kami tidak ngapain-ngapain. Kalau kata pengkaderan dulu, Kalian itu jangan apatis. Eling koncone rek…, ya begitulah kata mas dan mb senior. Kami membantu teman kami yang sedang survei. Dan pembagiannya adalah sebagai berikut
Kelompok 1 dan kelompok 5 : Survei Bathimetri
Kelompok 2 dan kelompok 6 : Survei Pasang Surut
Kelompok 3 dan kelompok 7 : Suvei Ketinggian
Kelompok 4 dan kelompok 8 : Survei Topografi dan detil

Survei Bathimetri adalah survei dimana sama dengan survei topografi, tapi kalau survei topografi itu mengukur detil yang ada di alam terbuka (daratan), maka survei bathimetri ini survei untuk memetakan topografi dasar laut beserta kedalamannya dari air laut tersebut. Dengan menggunakan echosounder, maka kedalaman pada titik-titik tertentu dapat diketahui sehingga dapat dengan perhitungan tertentu, kedalaman titik yang lain dapat diketahui pula. Titik-tik ini juga dapat diketahui koordinatnya karena tersambung dengan GPS. Dengan menggunakan kapal nelayan, echosounder dipasang di kapal, Lalu kapal akan mengarungi laut dengan lajur-lajur yang sudah ditentukan

Survei Pasang Surut
Survei pasang surut adalah survei dimana kita mengamati ketinggian air laut dengan menggunakan rambu ukur. Pengamatan ini dilakukan selama selang selang waktu 30 menit dengan rentang waktu 2 hari non stop. Rambu ukur ini harus diletakkan pada daerah yang terus terkena air laut, sehinngga saat surut, rambu ini masih terkena air laut dan saat pasang, rambu ini tidak tenggelam oleh air laut. Karena pengamatan harus dilakukan selama 2 hari non stop maka tiap kelompok bergantian mengamati ketinggian air. Kelompokku sendiri mendapat jatah untuk mengamati pasut di laut mulai jam 00.00 – 03.00 tanggal 18 Juni 2011, sehingga kami bersepuluh menghabiskan waktu di laut, entah itu ngobrol, makan snak yang dibawa dll, yang penting tidak mengantuk. Meskipun angin laut datang menyerang seluruh tubuh yang sudah tertutup jaket, tapi itu semua dihadapi dengan sabar, ya hitung-hitung sedang belajar survive gitu.

Survei Ketinggian
Survei ketinggian adalah kita mengukur perbedaan tinggi antara satu tempat dengan tempat yang lain dengan menggunakan waterpass dan 2 buah rambu ukur. Metode yang digunakan yaitu metode jump frog dan double stand (dua kali berdiri alat). Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kesalahan. Daerah yang diukur adalah daerah disepanjang pantai WISID. Selain itu slag yang digunakan juga harus genap, tidak boleh ganjil.

Survei Topografi dan detil
Survei ini menggunakan total station dan reflektor, dimana tugasnya adalah mendetil rumah atau bangunan yang ada disana untuk dipetakan kedalam kertas.

Ada kejadian yang bisa diambil pelajaran penting, dimana kita bisa merasakan bahwa nikmat yang diberikan Allah SWT itu sangat luar biasa. Ketika aku dan kelompokku naik kapal untuk melakukan survei bathimetri, kami diajari cara menggunakan alat tersebut. Kalau mudahnya sie, setiap 10-15 detik kita menekan tombol ok dan dicatat, serta mengatur lajur kapal melaui layar yang ada pada map sounder. Tapi waktu yang lama cukup membuat beberapa teman kami mabuk laut, karena di kapal, kami terombang-ambing selama 1,5 jam. Beberapa dari kelompokku ada yang sudah memakai baju pelampung. Ya karena niatnya ingin berenang di laut, tapi tidak bisa berenang, akhirnya ya pakai baju pelampung. Awalnya pengawas praktikum kami terjun duluan (pakai pelampung), lalu temanku A (pakai baju pelampung), lalu B (pakai baju pelampung), lalu C (pakai baju pelampung), lalu aku (pakai baju pelampung). Tapi aku merasa kok tidak bisa mengambang di permukaan laut, padahal sudah pakai pelampung dan airnya asin dimana seharusnya kita bisa mengambang lebih mudah. Akhirnya aku kembali ke atas kapal lagi. Lalu saat aku dibawah, ternyata ada temanku D (pakai pelampung) terjun ke air juga. D bisa mengambang, tapi dia terombang-ambing gitu. Akhirnya pelampungku aku berikan ke E, E bisa berenang dan E akan menolong D. Tapi ternyata tanpa ba bi bu, F (tanpa baju pelampung) langsung terjun ke laut. Kami kira dia juga akan menolong D, karena dia berenag dengan lincah sekali, ternyata dia langsung menuju pantai, padahal jaraknya sangat jauh sekali. Mungkin ada 1 km. F pun sepertinya sudah kehabisan tenaga di ¾ perjalanan renangnya, kami khawatir, begitu dengan teman-temanku yang dipantai. F mau tenggelam. Akhirnya singkat cerita dia bisa ditolong dan dilarikan ke puskesmas terdekat.

Terkadang kita bisa menghargai sesuatu ketika sesuatu itu hilang, sehingga ada rasa penyesalan diakhir. Sedangkan ketika sesuatu itu masih ada, kita kurang memperhatikannya fungsi dan peran dari sesuatu itu. Misal saat kita masih hidup, kita jarang memanfaatkan hidup kita dengan maksimal, tapi ketika kita sudah mati, kita pasti minta kembali ke dunia. Dan masih banyak yang lainnya

Senin, 20 Juni 2011

JMMI 2011-2012 kabinet kampus Madani

Meskipun MA sudah lama berlalu tetapi gpp lah, mari kta share tentang JMMI dengan cabinet kampus madaninya dan misi “BISA”nya di kepengurusan 2011-2012

Ketua Umum : Ikhsan Nugraha (Teknik Elektro 08)
Sekretaris Jenderal : Erik Sugianto (Teknik Perkapalan 08)
Bendahara Umum : Septian Ainur Rofiq (D3 Teknik Elektro 08)
Sekretaris Kabinet : Immash Kusuma Pratiwi (Sistem Informasi 08)

Departemen Kaderisasi
Ketua Departemen : Agil Darmawan (Statistika 08)
Koordinator Putri Departemen : Gusriani (Teknik Sipil 08)


Seperti Departemen Kaderisasi dimanapun organisasi itu ada dan pastinya memjadi ujung tombak, tugas utamanya adalah menjaga semua kader yang ada di dalamnya. Ketika semua departemen berlomba-lomba untuk merekrut kader sebanyak-banyaknya, maka Departemen ini memikirkan hal yang berkebalikan. Departemen ini memikirkan bagaimana memberdayakan kader yang ada. Bagaimana dengan kader yang banyak bisa berjalan efektif agar sistem pembinaan yang ada dapat berjalan dengan baik juga. Menjadikan kader sesuai dengan muwashofat kader JMMI adalah cita-cita departemen ini..
Melanjutkan kepengurusan Sinergisitas Dakwah, maka kepengurusan kampus madani ini pun juga harus menjalankan konsep sinegisitas yang telah dibentuk. Kerjasama dengan LDJ dalam hal kaderisasi juga penting, agar semua elemen dakwah di ITS untuk membentuk kader yang militan

Departemen Media
Ketua Departemen : Faishal Mufied Al-Anshary (Sistem Informasi 08)
Koordinator Putri Departemen : Halimatus Sa’dyah (Teknik Informatika 08)

Salah satu departemen yang baru dalam kepengurusan ini. Sebenarnya fungsi dari departemen ini dahulunya sudah masuk kedalam syiar, akan tetapi karena JMMI juga diamanahkan sebagai BK Media Nasional oleh FSLDK Indonesia, maka diharapkan fungsi media benar-benar berjalan didalmnya. Siapa yang memegang media pasti bisa memegang dunia, inilah kenyataan yang ada sekarang ini, banyak propaganda yang memojokkan Islam.
Mengaktifkan kembali website FSLDK dan membuat panduan media nasional merupakan tugas utama departemen ini yang sempat mati suri. Melihat pentingnya media membuat hal ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Disini ternyata juga ada isu yang tidak bisa lepas dari media, bagaimana isu bisa muncul dan tenggelam dan semua orang menuju kepada isu tersebut.

Departemen Rumah Tangga
Ketua Departemen : Kukuh Danu Permadi (Teknik Geomatika 08)
Koordinator Putri Departemen : Lailatus Sa’adah (Kimia 08)


Tugas departemen ini sebenarnya simple, namun butuh keistiqomahan. Intinya gimana caranya membuat kader JMMI dalam hal ini pengurus JMMI 11 12 nanti nyaman dan betah berada di JMMI. Disini dibutuhkan kreatifitas dan inovasi, depertemen inilah yang menjadi penyejuk dikala semua depertemen mencapai tegangan tinggi.
Kedepan setiap minggu pagi kita akan mengadakan SMS ( Sunday Morning Sports), selama ini fisik kader kurang diperhatian sehingga 11 muhasafat JMMI tidak pernah lengkap. Selain itu hal – hal kecil seperti perhatian harus diberikan ke kader seperti info beasiswa, menjenguk apabila ada yang kena musibah dan sebaiganya. Intinya, Rumahku surgagu, JMMIlah rumahku.
Selanjutnya, ada poin penting mengenai pendanaan yang masuk ke ranah department ini. saat ini sudah saatnya wirausaha JMMI dikelola secara optimal dan professional, dalam hal ini Rumah tangga dapat berkoordinasi dengan bendum untuk melaksanakan fungsi ini karena kedepan atapun suatu saat nanti mimpi kita adalah JMMI free financial dari luar, entah itu kapan. Yang penting kita mulai dari sekarang.

Departemen Jaringan
Ketua Departemen : Muhammad Fauzi (Teknik Kimia 08)
Koordinator Putri Departemen : Dian Nur Aini (Fisika 08)


The power of silaturahim menjadi kata-kata yang harus dimasukkan kedalam setiap pejuang yang ada di departemen ini. Dengan terbentuknya persaudaraan semua akan terasa mudah karena semua dilakukan secara bersama-sama dan dengan ikhlas. Pencitraan JMMI dan pembawaan JMMI keluar juga berada disini.
Poin terbesar dari departemen ini adalah membentuk IKA JMMI, saat ini alumni JMMI tidak pernah terbahas sebelumnya sehingga setelah keluar dari JMMI semua kadernya lepas satu persatu tanpa ada wadah yang mewadahi. Selain alumni juga perlu mempertemukan elemen sponsor, ormawa lain, donator dan teman-teman yang ada di organisasi lain.
Setelah semua telah terjalin, maka penjagaan ukhuwah dengan elemen tersebut menjadi tugas-tugas yang harus ditingkatkan dengan kreativitas dan inovasi.

Departemen Syiar Kampus
Ketua Departemen : Bayu Wijaya (Teknik Mesin 08)
Koordinator Putri Departemen : Ummu Khoirun Nisa (Kimia 08)


Ketika bicara kampus madani, maka ujung tombaknya ada di departemen ini. Kedepan perlu syiar yang inovatif dan kreatif, kita perlu menganalisa apa yang dibutuhkan civitas ITS. Mulai sekarang, kita berikan apa yang mereka butuhkan, bukan kita berikan sesuai yang kita mau.
Syiar merakyat bisa menjadi solusi, selain melakukan pemakmuran masjid dan menjaga kesucian masjid. perlu diadakan syiar merata keseluruh target dakwah di ITS, kita bisa bekerjasama dengan FSLDJ untuk menopang tujuan tersebut. Kita adakan kajian di wilayah FSLDJ dan tempatnya tidak melulu di masjid, mungkin perlu di lapangan ataupun di plaza. Butuh orang yang kuat untuk mendobrak tradisi kea rah yang lebih baik.
Satu kata untuk depertemen syiar : Action.

Departemen Keputrian
Ketua Departemen : Istiqomah (Kimia 08)
Sekretaris Departemen : Lina Dwi Pertiwi (Statistika 08)


“Hati hanya bisa disentuh dengan Hati”, itulah kata yang cocok untuk antum. Tak banyak yang ane tuliskan disini untuk antum karena ane tahu akhwat-akhwat JMMI pasti tahu dan paham yang harus dilakukan. Kedepan kita berharap, keputrian JMMI bisa lebih memasyarakat dengan cewek-cewek di ITS. Kita butuh sedikit membuka diri dan banyak mendengar dari mereka, alangkah indahnya jika tidak ada lagi sebutan cewek dan akhwat.

Tim Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Jurusan
Ujung tombak realisasi sinergisitas ada ditangan Tim FSLDJ. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah membukukan dan mempublikasikan hasil MDK ITS ke seluruh ITS, kita pahamkan semuanya maksud dari isi buku panduan lembaga dakwah ITS tersebut. Kitalah yang akan mengawal jalannya sinergi dakwah ITS.

BSO Badan Pelaksana Mentoring
Direktur : Nur Ihsan Rubianto (Teknik Lingkungan 08)
Wakil Direktur I : Aris Fauzi (Teknik Mesin 08)
Wakil Direktur II : Ainun Fadilah Syafitri (Teknik Kimia 08)


Mentoring Never Die, Seperti sebelum-sebelumnya, mentoring merupakan peluang terbesar untuk menarik ADS-ADS selain juga untuk membina mahasiswa baru. Dengan pembinaan yang terpadu untuk mengawal pembinaan mahasiswa baru maka diharapkan mahasiswa ITS menjadi mahasiswa Robbani. Semua mentor pun diskrining dan difasilitasi semua dengan pembinaan yang berkala
Setelah mentoring wajib, maka mentoring lanjutan merupakan proses dari sistem pembinaan sebenarnya, disinilah benar-benar dibentuk diri seorang kader,

BSO Badan Pelayanan Ummat
Direktur : Amir Zamroni (Teknik Material 08)
Wakil Drektur : Nurissaidah Ulinnuha (Teknik Informatika 08)


Ingat materi mahasiswa baru ITS yang didengungkan dalam pengkaderan yaitu 4 PFM, salah satunya adalah social control. Bagaimanapun kita sebagai mahasiswa harus berbagi dengan sesama. Semua harus merasakan bagaimana kondisi saudara-saudara kita yang kurang beruntung, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk membantunya. Bukankah islam adalah agama yang syumul.
Di departemen ini akan ada pengajaran, pembagian sembako, pelatihan untuk ibu-ibu, pengajian untuk ibu-ibu dan pastinya semua kegiatannya berfokus kepada masyarakat sekitar.

BSO FSLDK (Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus)
Ketua Tim : M Erwin Hidayat (Planologi 09)

Bila jaringan focus keluarnya adalah kepada alumni, sponsor, dan ormawa maka sudah barang tentu FSLDK fokusnya dalah kepada FSLDK Surabaya raya khususnya dan Indonesia umumnya. Peran JMMI di Surabaya Raya ternyata cukup vital, JMMI dianggap LDK yang mandiri, maka barang tentu kita jiga harus berkontribusi kepada LDK lain. Melalui pendampingan dan dialog terbuka serta kunjungan merupakan hal yang umum dilakukan. Bahkan target JMMI kedepan adalah memunculkan FSDa baru yaitu lingkup Madura raya.

Semoga apa yang telah dikonsep selama menjadi AHWA 22 benar-benar bisa terkabul

Rabu, 15 Juni 2011

Gejolak Mendekati Pertengahan Tahun


Ternyata saya baru tahu atau malah terlambat tau ya (Padahal sebenarnya sudah tahu). Ketika pemilihan umum tahun 2009, banyak calon presiden yang menebar janji-janji manis bila terpilih. Kita sendiri juga tidak tahu, ternyata dalam pencalonan dirinya juga membawa kepentingan-kepentingan tertentu.
Singkat cerita, ketika seorang presiden tertentu sudah terpilih, maka harapan rakyatnya adalah sang presiden terpilih memenuhi janjinya, tidak harus semua, tapi paling tidak sebagian besarnya dan bagian yang penting-penting saja. Kan paling tidak rakyatnya sudah senang. Tapi sayang, jangankan dipenuhi, dilaksanakan sedikit saja tidak. Apa karena janjinya meyalahi aturan? Tapi bukannya kemarin waktu jejak pendapat pun sudah ditanyakan yang intinya, apakah saudara/bapak yakin bisa memenuhi janji tersebut? Apakah saudara/bapak cukup realistis dengan janji bapak tersebut? Mungkin pertanyaan itu yang keluar dari rakyat ketika jejak pendapat dan sudah berulang kali, bahkan mungkin sampai calon presidennya bingung, dan berkata dalam hati. Ini kan pendukung saya, tapi kenapa dia tidak mendukung penuh janji saya, malah sepertinya meragukan saya dan janji saya.
Maaf saudara/bapak, kami tidak meragukan anda sedikitpun, tapi kami hanya meminta apakah bapak benar-benar yakin. Saya berharap dengan pertanyaan ini akan membawa bapak/saudara lebih mantap lagi dan mantap lagi. Saudara/bapak pun menjawab dengan lantang dan tegas bahwa saya bisa memenuhi janji saya. Maka saya pun sebagai pemerhati hanya bisa berharap bahwa janji itu akan terwujud dan tidak hanya sekedar omong kosong.
Sehingga maaf, bila saudara memutuskan secara sepihak untuk tidak memenuhi janji anda, maka kami pun memutuskan secara sepihak bila sewaktu-waktu, kami akan menggulingkan anda karena kekecewaan yang ada. Karena apa, dahulu saudara/Bapak yang meyakinkan kami tentang janji tersebut bahkan sangat meyakinkan sekali sehingga membuat saya percaya, tapi akhirnya keyakinan itu hilang karena tidak bisa dibuktikan sama sekali. Jauh dari harapan. Sangat jauh ….

Kamis, 09 Juni 2011

Itukah MAKSUDNYA ...


Setelah lama tidak menulis, akhirnya bisa menulis juga. Meskipun belum terpikirkan apa yang mau ditulis, tapi ditulis saja.

Ya hari ini saya akan bercerita tantang pengalaman saya ketika pulang ke Tangerang kemarin dari tanggal 1 juni sampai 5 Juni (wah cukup lama juga ya. Tanggal satu juni adalah hari rrabu, tapi kenapa yak ok pulangnya rabu, kok tidak akhir pekan pada minggu sebelumnya. Ternyata saya harus ikut Monev DIKTI untuk PKMK, saya berharap semoga kelompok saya bisa lolos PIMNAS, kalau bisa saya sudah menargetkan beberapa hal lainnya, dan semoga terkabul. Doain ya….

Kembali ke perjalan pulang ke Tangerang, Saya kesana naik pesawat, awalnya jadwal pesawatnya itu pukul 16.10 tapi berhubung saya sampai bandara pukul 15.15, akhirnya saya ditawari untuk ikut pesawat yang berangkat pukl 15.45. Tentu saja penawaran ini langsung saya iyakan. Karena lebih cepat bertemu dengan keluarga. Singkat kata saya menginjakkan kaki di bandara Soeta pukul 16.30, saya pun langsung menuju tempat penjualan tiket kendaraan yang akan membawa saya ke daerah BSD, tapi saying kendaraan yang ingin saya naiki sedang mengalami kerusakan dan baru beroperasi lagi pukul 19.00, dalam batin saya, saya terkaget “wow, masa nunggu 3 jam di bandara, kayak orang ilang saja”, akhirnya ku ambil telepon genggamq, q ketikkan beberapa karakter dan kukirim kepada orang tuaku, intinya kalau bisa sie mereka bisa menjemputku. Dan ternyata, kedua orang tuaku belum bisa menjemput. Bapak sedang dinas ke Bogor, pulangnya agak malam, sedangkan ibu masih bekerja di daerah Jakarta Pusat. Bayangkan, bandara Soeta yang berada di daerah Cengkareng, Tangerang dengan Kantor Ibuku yang ada di Senayan, Jakarta pusat jika dilihat dip eta mungkin jaraknya sama kayak Kenjeran ke Lidah wetan (bisa ditempuh 1 – 1,5 jam), tapi namanya juga Jakarta, pastinya macet dan Ibu juga akan kehilangan waktu shalat. Akhirnya kuputuskan untuk menunggu.

“Terkadang, apa yang kita rencanakan itu tidak sesuai dengan yang diharapkan, Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan, Allah lebih tahu kapan kita harus mempelajari sesuatu, Karena rencana Allah itu lebih bagus. Akan tetapi apakah kita hanya menunggu rencana Allah, tentu saja kita harus berusaha sekuat mungkin dan bersiap-siap untuk menerima hasilnya baik itu hasil yang baik atau buruk”

Sambil menunggu kendaraan yang akan membawa saya ke daerah BSD, saya melihat-lihat keadaan sekitar (maklum, jarang naik pesawat, jadi masih awam sama namanya bandara, bandara internasional lagi). Saya terduduk di sebuah kursi panjang di terminal 1, banyak kendaraan lalu lalang disana, mulai dari taksi, bis, mobil penjemput, moda angkutan pendukung, sepeda motor, dan pick up. Ada sesuatu hal yang menurut saya agak menarik, yaitu taksi. Seperti yang sudah diketahui, ternyata tidak semua taksi bisa mengambil penumpang di bandara, hanya taksi khusus yang boleh mengambil penumpang (biasanya di badan taksi ada tulisan taksi bandara). Akan tetapi ternyata banyak juga taksi nakal yang mengambil penumpang, dan sering juga taksi liar itu memperlambat kendaraannya hingga menyebabkan kemacetan, petugas yang berjaga disana pun kerepotan, baik untuk mengusir atau mengarahkan lalu lintas. Setelah saya amati, ternyata banyak juga taksi liar yang mengambil penumpang dan setelah itu petugas itu menghampiri taksi tersebut. Saya kira petugas itu akan bertindak tegas atau apa (kan kita harus husnuzon dulu), tetapi ternyata petugas pengatur lalu lintas itu minta tip kepada sopir taksi tadi, dan itu tidak hanya sedikit taksi, tapi banyak bro.

Semua sudah diatur sesuai dengan keahlian dan tempatnya masing-masing agar kedisiplinan bisa berjalan dan tentu saja menjadi pelajaran yang belum tentu bisa diambil di bangku sekolah/kuliah. Akan tetapi semua hanya terlewat begitu saja. Ingat, kesalahan dalam menempatkan sesuatu/ seseorang pada tempat yang salah atau bukan pada keahliannya. Maka tunggu saja, kehancuran akan datang baik itu cepat atau lambat.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates