Sabtu, 27 Agustus 2011

Part 1


Tangerang Selatan –
TIDAK ADA KATA TERLAMBAT DALAM MENGEJAR SESUATU

Puncak arus mudik di daerah cikampek mencapai pincaknya pada hari ini, jumat 26 Agustus 2011. Hingga pukul 23.00, banyak pemudik yang memadati jalan-jalan utama. Jumlah pemudik diperkirakan akan terus bertambah hingga besok Sabtu, baik yang menggunakan mobil pribadi ata sepeda motor. Petugas kepolisian pun berjibaku untuk terus mengatur keadaan lalu lintas dengan mengalihkan ke jalur lain, sistem buka tutup dan jalur 3-1.

Seperti itulah semua berita menampilkan berita-berita terkait arus mudik 2011 yang mulai mengalami puncaknya di H-3 lebaran 2011 ini.

Bila kita melihat, fenomena mudik ini, maka hal ini sepertinya hanya terjadi di Indonesia saja. Ya mudik sudah menjadi suatu tradisi rutin bagi warga Ibu kota untuk saling bersilaturahim ke kampung halaman setelah selama satu tahun mengais rejeki di buasnya kehidupan Ibu kota. Banyak warga Ibu kota yang rela untuk bermacet-macet dan berpanas-panas ria di jalan untuk mengunjungi keluarga di tempat asalnya meski hanya 2 atau 3 hari. Bila kita melihat arti dari mudik itu sendiri, maka yang dapat kita ambil adalah rasa kekeluargaan yang ada di warga Indonesia. Rasa bakti kepada orang tua di kampung menjadi hal yang harus dilakukan. Mereka teringat bagaimana dulu di kampung, untuk mencari sesuap nasi saja sulit, akhirnya jadilah mereka merantau ke kota besar, mencari rezeki disana. Sekarang ketika sudah menjadi orang besar, mereka harus ingat, darimana mereka berasal. Karena pada akahirnya mereka juga akan kembali kepada asalnya. Bahkan tak lupa mereka juga mengajak anak2 mereka untuk berkunjung ke kampung orang tuanya. Hal itu untuk memberikan suatu pelajaran berharga untuk belajar darimana kehidupan asal orang tuanya berasal. Meskipun anak2 lahir di kota besar dan besar disana, anak2 juga harus tahu tentang kehidupan sebenarnya dan menyambung tali silaturahim secara berkelanjutan. Karena dengan ritual mudik, anak2 akan kenal dengan keluarga besar orang tuanya sehingga kelak ketika orang tuanya meninggal, anak2 tetap bisa menjalin tali silaturahim dengan keluarga yang lain.

Saat menginjakkan kaki di tanah perumahan Bermis Serpong Asri (tempat dimana orang tuaku tinggal dan selama 7 tahun aku berada disini), tata ruang yang kurasakan tidak jauh berbeda. Desain jalan, sebagian besar belum beraspal, lapangan dengan tanah merahnya dimana disekelilingnya ditumbuhi semak2. Tiap sore Aku dan teman2ku bermain di lapangan itu. Bahkan ketika Aku mengunjungi masjid Izharul Haq di komplek rumahku, masjid itu tidak berubah secara besar-besaran. Aku masih ingat ketika dulu Aku dan teman2 sebayaku mengaji disana setiap sore. Apakah suasana itu masih ada disini ya… Bahkan ketika azan berkumandang pun aku masih ingat dengan suara khas Takmir masjidnya. Setelah sholat, Aku bertemu dengan kawan lamaku, kawan yang selama 3 tahun duduk di bangku SD yang sama. Hanya 15 menit Aku bernostal gia dengannya. Dan suasananya di komplek perumahanku juga agak berbeda. Sekarang anak2 seusiaku sudah tumbuh dewasa dan Aku tidak lagi mengenali anak2 kecil sekarang. Ah generasi sekarang mulai berganti. Dan semoga menjadi lebih baik.

Masih ingat dengan kasus-kasus mafia yang ada di negeri ini? Ya semoga dengan gencarnya berita mudik ini bukan berarti pengalihan isu media nasional dalam mengabarkan kasus2 yang terus-menerus melanda negeri tercinta. Sudah terlalu banyak konspirasi-konspirasi yang mengaburkan warga Indonesia. Sudah seharusnya kita melek media dan mampu membedakan mana berita yang hanya sekedar pengalihan isu atau berita yang benar2 isu dan kita harus mengetahuinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates