Rabu, 17 Agustus 2011

Dari Anak Tangga


Terdiam duduk di atas lantai putih, ditemani dengan hembusan angin dan bergesekannya daun-daun. Cuaca panas tetap setia menemani dengan akrab kota Surabaya di tengah ancaman global warming.
Daun bergoyang tertiup angin dan menurut saja terhadap hembusannya. Wahai Robbi, Engkaulah pemilik semuanya. . .

Ketika Aku masih berada di tempat KP (Chevron), siapa tahu bisa kerja disana. Pertama-tama yang dilaksanakan perusahaan adalah memberikan penjelasan tentang peraturan perusahaan dan personal safety. Ada satu hal kecil yang masih Aku ingat, yaitu, Saat naik atau turun lewat tangga. Semua orang wajib berpegangan dengan pegangan yang ada di tangga. Dan kalau tidak, maka sudah pasti ada yang mengingatkan.

Lalu aku mencoba untuk mengetes.iseng2 ja.hee. Aku tidak berpegangan pada pegangan yang ada di tangga. Baru melewati 2 anak tangga, Aku sudah diteriaki sama satpam. “Mas pegangan mas”. Spontan saja Aku langsung pegangan. Ya selama 30 hari berada disana, membuat Aku jadi terbiasa untuk berpegangan saat naik atau turun tangga. Seperti sudah menjadi kebiasaan. Memang sie sepertinya sepele, tapi kalau Aku lihat dari maksudnya perusahaan itu bagus juga. Yaitu meminimalkan kecelakaan seminimal mungkin. Dan akhirnya, hal itu membuat pegawai disana menjadi terbiasa (anak yang KP ja jadi terbiasa, apalagi pegawainya)

Disisni kita bisa melihat, bahwa untuk merubah sesuatu itu sebenarnya cukup mudah yang penting harus berkelanjutan dan bertahap dan terus menerus. Ketika itu sudah terus menerus, maka kebiasaan itu akan terbentuk dan menjadi sifat kita pula. Karena apa, ketika kita terus dimasukkan dengan gambaran atau perlakuan sekecil apapun tapi terus menerus maka hal itu akan lebih bermakna, lebih berpengaruh daripada melakukan hal yang besar tapi Cuma sekali

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates