Garuda di dadaku
Garuda
kebanggaanku
Ku
yakin hari ini pasti menang
Itulah yel2 yang kudengar
langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, tapi tunggu dulu, aku pun
tidak benar2 berada disana saat Indonesia melawan Malaysia di partai final
sepak bola SEA Games XXVI yang dimana Indonesia menjadi tuan rumah. Aku
mendengarnya hanya dari kotak ukuran 14” di Faruqi. Ada lagi suara cemoohan
ketika Malaysia menguasai bola ataupun saat pemain Malaysia melakukan
pelanggaran. Keadaan di GBK pun bila dilihat dari layar kaca sangat penuh
sekali. Stadion terbesar dan tertua di Indonesia yang awalnya berkapasitas
100ribu tempat duduk akhirnya menyusut menjadi 80ribu tempat duduk karena
direnovasi sekitar tahun 2007 untuk menghadapi Piala Asia. Meskipun jarak dari
rumahku yang di tangerang dan GBK hanya memerlukan waktu 2 jam (kalau di
Jakarta waktu 2 jam di perjalanan masih dikatakan normal, saking macetnya) tapi
aku belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di daerah SUGBK itu, aku hanya
bolak-balik melewatinya, ya melewati jalan didepannya. Kalau ada pertandingan
final sepak bola yang melibatkan Indonesia, pasti daerah Senayan macet toatal,
bahkan 2 jam sebelum kick off dimulai.
Berbicara tentang Malaysia vs
Indonesia, mungkin bisa dibilang ini adalah pertandingan klasik apalagi bila
tentang sepak bola. Mungkin bisa di analogikan itu seperti El Clasico antara
Real Madrid dan Barcelona atau perang derby antara Inter Milan vs AC Milan,
atau yang sedang hangat sekarang itu Man United vs Man City dimana selalu menampilkan
partai yang panas, keras, dan penuh emosional. Tidak salah memang bila kedua
tim ngotot menampilkan yang terbaik dan berusaha untuk menang, tapi tentu saja
harus sportif. Final sepak bola antara Indonesia dengan Malaysia bisa dibilang
ini merupakan hiburan rakyat yang paling diminati, dimana saat mendekati hari
H, semua mata menuju kesana melupakan sejenak persoalan yang sebenarnya terjadi
di negeri ini, paling tidak sebagai pengalih perhatian agar tidak selalu stres.
Ganyang Malaysia adalah slogan bagaimana
supporter Indonesia sangat Fanatik terhadap timnas Garuda. Harimau Malaya
merupakan musuh yang harus dipermalukan dan musuh utama dibandingkan dengan tim
lainnya. Sehingga persoalan seperti carut marutnya kompetisi dalam negeri,
kebijakan yang diambil pengurus PSSi sekarang dan banyak peraturan yang
dilanggar menjadi “sedikit terlupakan”, mereka mengalihkannya kepada slogan
Ganyang Malaysia, penduduk Indonesia bersatu padu dengan sekuat tenaga sampai
tetes darah penghabisan untuk mendukung timnas garuda mengganyang Harimau
Malaya. Mereka sepaham, setujuan, untuk mgalahkan Malaysia.
Nah sekarang masuk pada intinya.
Di dalam Al Quran sudah
dituliskan bahwa Dajjal akan turun, dimana ciri-ciri dajjal pun sudah
dijelaskan. Melihat kondisi umat yang saat ini terpecah belah, banyaknya
harokah, berbedanya cara yang dilakukan bahkan sampai menjunjung tinggi
ashobiyah yang dianutnya, masalah yang bersifat cabang membuat Islam saat ini
sulit bersatu. Islam disibukkan dengan agenda-agenda internal yang menguras
tenaga hingga lupa musuh yang sebenarnya sudah mengintai. Bahkan dengan mudah,
musuh Islam mengadu domba dan musuh Islam sudah menyiapkan kedatangan dajjal.
Itulah mengapa (menurut saya) dajjal itu muncul, yak arena agar Islam itu
bersatu, agar Islam mempunyai Musuh bersama, agar Islam tahu bahwa musuh mereka
itu sama dan Islam harus bersama-sama untuk mengalahkannya. Sehingga mau tidak
mau Islam itu harus melupakan masalah internal dan dituntut untuk merekatkan
ukhuwah bersama dengan amal jama’I untuk menghancurkan dajjal. Umat islam saat
ini memerlukan pembanding yang sangat bertolak belakan dengan Islam dan
dijadikan musuh bersama untuk mengalahkannya. Sudah saatnya kita
1 .
Menunjukkan
kembali komitmen kita kepada Islam
2 .
Melupakan
perpecahan Internal
3 .
Menambah
pemahaman terhadap Islam
Atau kita menunggu datangnya
musuh bersama itu, baru kita Bersatu??
Nah sekarang yelnya ganti
Islam di dadaku
Islam kebanggaanku
Ku
yakin hari ini kita menang
1 komentar:
ya itu diibaratkan begitu.an jd mngerti knp Allah menurunkan dajjal.karena umat islam perlu MUSUH BERSAMA untuk dimusuhi sehingga "melupakan" internal mereka yang terpecah dalam hal cabang.
Posting Komentar