Rabu, 04 Mei 2011

NII Sebenarnya


Negara Islam Indonesia (NII) yang diberitakan di media ternyata bukan NII sebenarnya. Hal tersebut diungkapkan oleh pakar NII, Syamsu Basaruddin MAg. Senin (2/5), Jamaah Masjid Manarul Ilmi memang sengaja mengundang dosen Institut Teknologi Bandung untuk mengulas gerakan yang kini meresahkan tersebut.

Syamsu mengatakan bahwa NII sebenarnya didirikan oleh SM Kartosuwiryo ketika masa pemerintahan Soekarno Hatta. Ketika itu NII berkembang menjadi empat Komandeman Wilayah (KW), yakni NII KW I, KW II, KW III dan KW IV. ''Nah yang masih murni dan tidak bertentangan dengan agama dan negara adalah keempat NII di awal ini,'' jelasnya. Ia melanjutkan, saat ini keempat NII ini masih belum diketahui keberadaannya dan banyak ahli menyebutkan sudah tidak ada.

Setelah itu, berdiri lagi NII KW 9. Gerakan KW 9 inilah yang kini meresahkan masyarakat. Sebenarnya, NII KW 9 ini tidak ada hubungan dengan NII yang didirikan SM Kartosuwiryo.

NII KW 9 ini dapat disamakan dengan kelompok eksklusif seperti Ahmadiyah dan Lembaga Kerasulan. ''Jadi NII KW 9 ini dapat dikatakan sesat, MUI (Majelis Ulama Indonesia) juga bilang demikian,'' ungkap Sekretaris Umum Asosiasi Masjid Kampus Indonesia ini.

Takmir Masjid Salman ITB ini tidak asal berpendapat. Ajaran NII KW 9 ini banyak yang menyimpang. Contohnya adalah mengkafirkan orang diluar golongannya, menyakini sholat lima waktu bukanlah kewajiban, menghalalkan mencuri dan memperbolehkan berbohong sudah jelas bertentangan dengan Islam. ''Selain itu NII KW 9 juga mengancam kedaulatan bangsa Indonesia karena berusaha memperpecah persatuan dan mengadakan negara didalam negara,'' tegasnya.

Untuk mencari anggota, ada beberapa cara yang digunakan NII KW 9. Syamsu menyebutkan, cara tersebut sangat sistematis, terencana dan tertib administrasi. Seperti membuat korban mentalnya jatuh dengan dibuat lapar, haus, capek sampai ketitik terbawah. ''Ada juga yang menggunakan hipnotis,'' ucapnya.

Di akhir penyampaiannya, Syamsu memberikan cara supaya tidak sampai terjerumus kepada NII KW 9. Salah satunya adalah tidak mudah percaya pada orang sebelum mengatahui kebenarannya dari Al Quran dan Hadist. Sikap terbuka pada sahabat dan orang tua juga adalah salah satu penangkalnya. ''Ada cara mudah untuk deteksi dini orang yang terjerumus ke NII KW 9 yaitu tidak memjawab salam serta ketika sholat ia tidak mau menjadi makmum,'' pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates