- Semua peserta yang hadir sepakat untuk membentuk forum kedaerahan dengan tujuan sebagai wadah silaturahim dan komunikasi antarmahasiswa Ngawi yang ada di Surabaya, sebagai wadah untuk memberikan sumbangsih dan kontribusi terhadap Ngawi. Kemudian semuanya sepakat memang menggunakan atribut mahasiswa namun FORSMAWI tidak eksklusif untuk mahasiswa saja, FORSMAWI juga sebagai wadah untuk semuanya yang beririsan dengan Ngawi, tidak mahasiswa saja atau alumni SMA tertentu saja, tapi untuk semuanya. Inilah yang menjadi landasan FORSMAWI pada saat itu.
- Nama forum kedaerahan Ngawi di Surabaya adalah FORSMAWI, dengan kepanjangan Forum Silaturahim Mahasiswa Ngawi. Memang undangannya dengan menggunakan nama FORSMAWI tapi pada saat diskusi untuk menentukan nama forum tetap diserahkan kepada semua peserta untuk mengusulkan nama. Pada saat itu juga muncul usulan dengan nama IPMAWI (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Ngawi) yang katanya dulu juga pernah ada di Surabaya. Pada saat itu tidak bisa diceritakan dengan jelas mengenai IPMAWI dan kenapa bisa vacum. Akhirnya semua sepakat menggunakan nama FORSMAWI. Kalau kita melihat di daerah lainnya, seperti Jakarta, Yogjakarta, Malang, dan Solo juga menggunakan nama FORSMAWI. Tapi kurang tahu pasti dimana FORSMAWI muncul duluan. Sementara kalau menilik beberapa daerah lain, nama FORSMAWI memiliki kepanjangan Forum Silaturahim Mahasiswa Muslim Ngawi. Namun FORSMAWI di Surabaya memiliki kepanjangan Forum Silaturahim Mahasiswa Ngawi, dengan alasan supaya bisa menjadi wadah untuk semua mahasiswa yang berasal dari Ngawi sebagaimana yang dijelaskan di atas.
- Pada saat itu saya diamanahi untuk menjadi ketua FORSMAWI dan ditunjuk beberapa koordianator kampus untuk memudahkan koordinasi.
- Peserta mengusulkan untuk dibentuk program kerja, supaya acara FORSMAWI dalam satu tahun tidak hanya satu acara saja, yaitu buka bersama, atau satu tahun dua acara, yaitu buka bersama dan halal bi hala saja. Acara FORSMAWI juga agar lebih berkontribusi bagi Ngawi.
Perkembangan FORSMAWI
Selanjutnya menurut saya FORSMAWI mengalami perkembangan yang luar biasa. Adapun perkembangan FORSMAWI adalah sebagai berikut:
- Regenerasi pengurus FORSMAWI sudah mulai terbentuk, meskipun tidak sebaik regenerasi organisasi mahasiswa yang ada di kampus. Pada tahun 2006 sampai pertengahan 2008 pengurus FORSMAWI sebagian besar dipegang oleh angkatan muda tahun 2005 dan 2004 (diantaranya Mas Deden ITS, Mas Dhian Satria Unair, Ervan IAIN, Mbak Lila Unesa, Mbak Novi Poltekes, Mbak Hapsari). Karena sesungguhnya roda utama dalam suatu organisasi adalah regenrasi, kalau tidak jalan maka tinggal menunggu waktu saja. Untuk perkembangan selanjutnya tahun 2008 ke atas saya kurang begitu tahu karena sudah tidak aktif ikut mengurusi tapi masih ikut di acara-acara FORSMAWI.
- Acara-acara pertemuan FORSMAWI baik dalam buka puasa bersama, halal bi halal ataupun acara lainnya, diisi oleh pembicara yang juga berasal dari Ngawi yang telah sukses di Surabaya sehingga bisa memberikan succes story dan motivasi dengan pendekatan religius kepada kita semua untuk tetap semangat dalam menjalani setiap aktivitas guna menyongsong masa depan.
- Mulai melakukan database orang-orang Ngawi yang telah sukses di Surabaya sehingga bisa menjalin silaturahim dan komunikasi yang selanjutnya bisa dilakukan kerjasama dalam acara-acara FORSMAWI.
- FORSMAWI lebih diarahkan untuk menyambut adik-adik baru yang akan kuliah di Suarabaya sehingga bisa membantu mereka.
- FORSMAWI sudah mulai menggaungkan suaranya di SMA-SMA di Ngawi dalam rangka memperkenalkan dan menyambut bola FORSMAWI ke adik-adik SMA. Hal ini dilakukan dengan membuat format acara try out. FORSMAWI Surabaya juga pernah kerjasama dengan FORSMAWI Malang dalam melaksanakan suatu acara di Ngawi. Hal ini juga FORSMAWI telah bisa menunjukkan kontribusi ke Ngawi walau hanya masih sangat kacil tentunya.
sumber : Anas Fauzi (Ketua FORSMAWI SURABAYA kepengurusan 2010-2011)